Kamis, 30 Juni 2011

TIPS MUDAH MENJAGA TUBUH TETAP SEHAT!

Pernahkah Minna menyadari, kalo dalam keseharian Minna bisa mempraktekkan gaya hidup sehat tanpa harus menyiapkan waktu khusus untuk berolahraga? Nggak percaya? Nih, NL punya solusinya. Coba deh ikuti beberapa tips dan aktivitas sehari-hari yang bisa membantu kita menjadi lebih sehat berikut ini:
1. Bangun pagi lebih awal dari jadwal bangun biasanya. Cobalah bangun lebih pagi dari biasanya, dijamin badan akan lebih segar dan terasa lebih sehat.
2. Bukalah jendela dan rasakan udara segar. Menghirup udara pagi bisa membantu menjaga kondisi paru-paru Minna karena udara yang diserap belum terlalu banyak mengandung polusi.
3. Bereskan kamar sebelum keluar dari kamar. Kalo Minna males push-up/sit up, coba deh bereskan kamar sendiri! Selain meregangkan otot, kamar juga akan terlihat lebih rapi, lho!
4. Biasakan sarapan sebelum memulai aktivitas. Sarapan penting untuk tubuh, karena menjadi energi Minna semuanya selama seharian penuh.
5. Sebelum beraktivitas, mulailah harimu dengan tersenyum. Eits, Jangan pernah meremehkan kondisi fisiologis di pagi hari. Kalau di pagi hari aja Minna sudah dimulai dengan mengeluh, maka mood yang timbul bisa jelek seharian.
6. Menggunakan kendaraan pribadi untuk bepergian? Sekali-kali cobalah parkir kendaraan di tempat yang lebih jauh dari biasanya supaya Minna terbiasa berjalan kaki lebih banyak.
7. Bosan dong kalau Minna setiap hari menggunakan lift? Coba deh gunakan tangga sebagai pengganti lift, selain menyehatkan, lumayan lho untuk mencari suasana baru! Tapi untuk yang belum sanggup, jangan terlalu memaksakan untuk selalu menggunakan tangga. Lebih baik dilakukan secara bertahap terlebih dahulu.
8. Mandi sore. Mandi sore bisa membuat badan menjadi lebih segar, lho! Apalagi setelah lelah beraktivitas.
10. Minum POCARI SWEAT. Minna yang dikenal aktif dengan segala aktivitas yang padat membutuhkan partner agar keseimbangan ion tubuh terjaga  setiap saat. Minum kemasan botol POCARI SWEAT 500ml, dijamin cocok dijadikan partner sehari-hari untuk membuat Minna tetap fresh dan fit menjalani aktivitas seharian penuh.

Nah, gimana tips-tips yang NL kasih buat Minna? Cukup mudah dan praktis untuk dilakukan bukan? Sesibuk apapun aktivitas kita, jangan lupa untuk slalu mengonsumsi POCARI SWEAT untuk mendukung asupan cairan tubuh serta menggantikan ion tubuh yang hilang. Nikmati kesegaran Pocari Sweat setiap hari! (Yusi Adistya/Azuki/Dari Pelbagai Sumber)
read more... Nippon Lopaa 日本の愛好家: Juni 2011

PERAYAAN HANAMI

Minna tau kan, perayaan Hanami?  Perayaan Hanami merupakan salah satu perayaan tahunan di negara Jepang yang ada pada musim semi, tepatnya pada bulan April.

Hanami  atau ohanami adalah tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura. Mekarnya bunga sakura merupakan lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi. Selain itu, hanami juga berarti piknik dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan di bawah pohon sakura.
Prakiraan pergerakan mekarnya bunga sakura disebut garis depan bunga sakura (sakurazensen). Prakiraan ini dikeluarkan oleh direktorat meteorologi dan berbagai badan yang berurusan dengan cuaca. Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.


Sakura Matsuri merupakan suatu perayaan pergantian musim yang sangat ditunggu dengan penuh semangat oleh masyarakat Jepang. Merujuk dari kata 'Sakura' yang berarti bunga sakura dan 'Matsuri' yang berarti perayaan. Sakura Matsuri memiliki arti sebagai perayaan bunga sakura atau juga yang dikenal dengan sebutan Cherry Blosooms.
Musim bunga sakura bermekaran atau cherry blossom di Jepang adalah fenomena alam yang sangat indah. Warga Jepang menyambut peristiwa itu dengan penuh keceriaan dan menafsirkan bahwa musim semi telah tiba.
Seiring dengan mencairnya salju di Jepang, bunga sakura pun mulai bermunculan menjadi pertanda datangnya musim semi. Taman dan kebun yang tadinya dipenuhi salju kini tampak menghangat dengan munculnya kuncup-kuncup merah muda dan putih bunga sakura.
Bunga sakura biasa ditanam berkelompok. Saat berbunga, semua pohon bunga sakura di suatu lokasi akan bermekaran secara bersamaan. Karena pohonnya tidak berdaun, yang terlihat hamparan bunga seluruhnya, lebih-lebih bila bunganya gompiok. Hontōni utsukushii!
Bunga sakura ada lebih dari seratus varietas, mayoritas adalah varietas Somei Yoshino dan Yamazakura. Umumnya jumlah petalnya 5 helai, ada juga yang 20 helai. Yang lebih tebal, biasanya memiliki sekitar 100 helai petal. Bunga sakura dengan lebih dari 5 helai petal disebut yaezakura.
Terbanyak adalah bunga sakura warna merah muda dan putih. Ada juga yang berwarna merah jambu dan putih kekuning-kuningan. Warna itu dapat berubah, saat mulai berkembang berwarna putih, kemudian berubah menjadi kemerah-merahan. Yang pasti, bunga sakura di Jepang tidak berubah menjadi buah ceri.Bagi orang Jepang yang mayoritas Budha, meski kebanyakan mengaku bukan pengamal yang baik agama tersebut, siklus bunga sakura diyakini sebagai refleksi kehidupan manusia yang sungguh singkat.
(Ninis Chairunnisa/net*)
read more... Nippon Lopaa 日本の愛好家: Juni 2011

TRADISI PERNIKAHAN MASYARAKAT JEPANG

Kon'nichiwa aibō! NL punya info bagus nih buat Minna yang masih single  atau bahkan ingin melangsungkan pernikahan. Di setiap negara mengakui sucinya pernikahan melalui sebuah upacara pernikahan, tidak semuanya dibuat sama. Tradisi pernikahan di suatu negara mungkin terlihat sangat asing bagi masyarakat di negara lain.
Walaupun ada banyak cara untuk merayakan sebuah pernikahan di Jepang, namun kebanyakan pasangan mengikuti ritual tradisi Shinto. Shinto (cara-cara Dewa) adalah kepercayaan tradisional masyarakat Jepang dan merupakan agama yang paling populer di Jepang di samping agama Budha.
Saat ini, adat pernikahan bergaya Barat, seperti ritual pemotongan kue, pertukaran cincin, dan bulan madu, sering kali dipadukan dengan adat tradisional Jepang.
Upacara pernikahan Shinto sifatnya sangat pribadi, hanya dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat. Seringkali diadakan di sebuah tempat suci atau altar suci yang dipimpin oleh pendeta Shinto. Banyak hotel dan restauran yang dilengkapi dengan sebuah ruangan khusus bagi upacara pernikahan.
Selama hari-hari keberuntungan tertentu dalam kalender Jepang, sangat lumrah untuk melihat lusinan pasangan mengikat janji dalam pernikahan Jepang di tempat suci Shinto.
Di awal upacara pernikahan, pasangan dimurnikan oleh pendeta Shinto. Kemudian pasangan berpartisipasi dalam sebuah ritual yang dinamakan san-sankudo. Selama ritual ini, mempelai perempuan dan pria bergiliran menghirup sake, sejenis anggur yang terbuat dari beras yang difermentasikan, masing-masing menghirup sembilan kali dari tiga cangkir yang disediakan.
Saat mempelai perempuan dan pria mengucap janji, keluarga mereka saling berhadapan (umumnya kedua mempelai yang saling berhadapan). Setelah itu, anggota keluarga dan kerabat dekat dari kedua mempelai saling bergantian minum sake, menandakan persatuan atau ikatan melalui pernikahan.
Upacara ditutup dengan mengeluarkan sesaji berupa ranting Sakaki (sejenis pohon keramat) yang ditujukan kepada Dewa Shinto. Tujuan kebanyakan ritual Shinto adalah untuk mengusir roh-roh jahat dengan cara pembersihan, doa dan persembahan kepada Dewa.
Prosesi singkat ini sederhana dalam pelaksanaannya namun sungguh-sungguh khidmat. Maknanya untuk memperkuat janji pernikahan dan mengikat pernikahan fisik kedua mempelai secara rohani.
Apabila sepasang mempelai Jepang ingin melaksanakan pernikahan tradisional Jepang yang murni, maka kulit sang mempelai perempuan akan dicat putih dari kepala hingga ujung kaki yang melambangkan kesucian dan dengan nyata menyatakan status kesuciannya kepada para dewa.
Mempelai perempuan umumnya akan diminta memilih antara dua topi pernikahan tradisional. Satu adalah penutup kepala pernikahan berwarna putih yang disebut tsuni kakushi (secara harfiah bermakna "menyembunyikan tanduk"). Tutup kepala ini dipenuhi dengan ornamen rambut kanzashi di bagian atasnya di mana mempelai perempuan mengenakannya sebagai tudung untuk menyembunyikan "tanduk kecemburuan", keakuan dan egoisme dari ibu mertua - yang sekarang akan menjadi kepala keluarga.
Penutup kepala yang ditempelkan pada kimono putih mempelai perempuan, juga melambangkan ketetapan hatinya untuk menjadi istri yang patuh dan lembut dan kesediannya untuk melaksanakan perannya dengan kesabaran dan ketenangan. Sebagai tambahan, merupakan kepercayaan tradisional bahwa rambut dibiarkan tidak dibersihkan, sehingga umum bagi orang yang mengenakan hiasan kepala untuk menyembunyikan rambutnya.
Hiasan kepala tradisional lain yang dapat dipilih mempelai perempuan adalah wata boushi. Menurut adat, wajah mempelai perempuan benar-benar tersembunyi dari siapapun kecuali mempelai pria. Hal ini menunjukkan kesopanan, yang sekaligus mencerminkan kualitas kebijakan yang paling dihargai dalam pribadi perempuan.
Mempelai pria mengenakan kimono berwarna hitam  pada  upacara pernikahan.
Ibu sang mempelai perempuan menyerahkan anak perempuannya dengan menurunkan tudung sang anak, namun, ayah dari mempelai perempuan mengikuti tradisi berjalan mengiringi anak perempuannya menuju altar seperti yang dilakukan para ayah orang Barat.
Seperti umumnya di Indonesia, Minna, para tamu yang diundang pada pesta pernikahan di Jepang, perlu membawa uang sumbangan dalam dompet mereka. Hal ini karena mereka diharapkan memberikan pasangan goshugi atau uang pemberian yang dimasukkan dalam amplop, yang dapat diberikan baik sebelum atau sesudah upacara pernikahan.
Di akhir resepsi pernikahan, tandamata atau hikidemono seperti permen, peralatan makan, atau pernak-pernik pernikahan, diletakkan dalam sebuah tas dan diberikan kepada para tamu untuk dibawa pulang.  (Sylvia Septiningrum S./Net*)

read more... Nippon Lopaa 日本の愛好家: Juni 2011

AYO MENGENAL UNIKNYA CARA HIDUP DAN BUDAYA MASYARAKAT JEPANG

Hai Minna! Mau tau? Orang Jepang biasanya jarang tersenyum, kaku dan terlihat sering salah tingkah, lho. Mengetahui ada apa dibalik kebiasaan yang sering dilakukan mungkin dapat sedikit menyibak kemisteriusannya. Kimono, sumo, sumpit dan sake adalah empat hal yang selalu berkaitan dengan Jepang. Ketiga hal itu juga banyak mempengaruhi cara hidup mereka.

Kimono
        Kimono misalnya, baju tradisional ini ternyata bukan sekedar penutup tubuh. Banyak falsafah hidup yang terkandung di dalamnya. Mengenakan kimono tidak boleh sembarang. Ada aturan baku yang harus diikuti. Tidak hanya itu, banyak hal unik yang dilakukan masyarakat berkaitan dengan hal-hal tersebut. Jika Minna sangat ingin memakainya, sebaiknya diwaktu-waktu sakral sesuai dngan kalender jepang.


Sumpit
Sumpit tidak bisa dipisahkan dalam tata cara makan. Sebagian besar orang Jepang akan mematahkan sumpitnya menjadi dua bagian selesai makan. Menurut adat, apabila sumpit tidak dipatahkan, mereka akan terserang suatu penyakit akibat makanan tersebut.
Namun, saat ini tradisi tersebut hanya dilakukan saat bersantap di restoran. Untuk bersantap di rumah, setiap anggota keluarga menyimpan sendiri sumpit masing-masing. Bertukar sumpit, tabu dilakukan karena dapat dianggap membawa sial.
Budaya yang dipengaruhi agama Budha juga mempengaruhi pentingnya benda ini. Masyarakat Jepang selalu menyediakan semacam sesaji untuk arwah kerabatnya yang berbentuk semangkuk nasi dengan sepasang sumpit yang tertancap tegak lurus ditengah nasi. Sepintas benda ini akan berbentuk seperti kuburan dengan sumpit sebagai nisannya.


Sumo
Kita mungkin bertanya mengapa pemain Sumo selalu berbadan gendut dan besar. Memang, syarat utama pemain Sumo adalah laki-aki dengan struktur tulang besar, dan mampu dan mau menambah berat badannya.
Banyak anak muda yang bercita-cita sebagai pemain sumo. Hal ini dapat dimengerti karena seorang juara sumo mendapat tempat istimewa dalam masyarakat. Setiap pemain dianggap dewa di daerah asalnya.
Dua orang petarung dianggap mewakili Dewa Gunung (Yamasachichiko) dan Dewa Lautan (Umisachichiko). Sebagai juara dia berhak memperoleh fasilitas mobil lengkap dengan bahan bakarnya selama setahun penuh (bensin sangat mahal di Jepang). Ia juga berhak memperoleh seribu jamur shiitake dan seekor sapi setiap kali makan. Selain itu, ia juga berhak mengkonsumsi minuman cola sesuka hatinya.

          
Sake
Minuman tradisional ini harus diminum dalam cangkir yang kecil. Hal ini berkaitan dengan tradisi Jepang Kuno. Nenek moyang mereka selalu makan dengan tempat yang terbuat dari kulit kerang besar. Sedangkan kulit kerang kecil digunakan sebagai cawan air.
Maka, saat ini minuman harus selalu ditempatkan di wadah kecil. Sedangkan makanan dalam wadah yang lebih besar. Setiap orang yang hendak minum, harus menuangkannya untuk temannya terlebih dulu. Pada acara minum, pantang menuangkannya untuk diri sendiri.
Mabuk setelah minum sake adalah hal yang biasa. Apalagi minuman dengan kadar alkohol tinggi ini (sekitar 20%) harus selalu hadir dalam setiap acara. Sejak remaja mereka sudah boleh minum sake. Namun, tentu saja hanya satu atau dua cangkir.

Wah, ternyata banyak hal yang bisa kita pelajari dari budaya orang-orang Jepang loh.Ganbatte! (YusiAdistya/Azuki/Net*)

*Sumber : http://www.noveloke.com/2010/12/mengenal-uniknya-cara-hidup-dan-budaya.html


read more... Nippon Lopaa 日本の愛好家: Juni 2011

Sabtu, 18 Juni 2011

RUDY HADISUWARNO SEMPURNAKAN "HARAJUKU" UNTUK TREN RAMBUT 2011

Kon'nichiwa Minna, Maestro tatanan rambut dan kecantikan internasional, Rudy Hadisuwarno nyempurnain tampilan rambut "Harajuku" menjadi tren tatanan 2011 karena menurut dia ketinggalan zaman dengan kondisi saat itu.

"Memang tahun 2010, gaya rambut `Harajuku` yang terkesan berantakan masih menjadi tren," katanya, dalam Seminar Tren Rambut 2011, di Empire Palace, Surabaya.

Menurut info yang NL dapet dari Antara News, pada tahun depan gaya rambut tersebut ia sempurnakan dengan menonjolkan tren "Equipose" yang menyeimbangkan antara tatanan rambut, warna, make up, dan baju.

"Saat itu, warna rambut yang berbasis cokelat tidak hanya berkiblat pada satu gaya," katanya.

Ia menjelaskan, justru perpaduan tren rambut yang berkembang di Jepang, Eropa dan Amerika menjadi inspirasi gaya rambut yang berkembang di Indonesia tahun depan.

"Gaya rambut bertajuk `Equipose` membuat individu akan nonjolin kelebihan dan ngurangin kekurangannya," katanya.

Di sisi lain, tambah dia, gaya rambut 2011 juga banyak dipengaruhi tatanan rambut tahun 1970an dan tahun 1980an. Bahkan, tatanan rambut lebih banyak dibuat ikal atau bergelombang dengan kesan berantakan.

"Gaya berantakan tersebut justru memancarkan kecantikan seorang wanita," kata pemilik 15 cabang sekolah kecantikan di Indonesia.

Di samping itu, ulas dia, pada tahun 2011 tren gaya rambut itu di antaranya "Ala Mode", "Exquisite", dan "Avant Garde" untuk wanita. Sementara itu, gaya "Androgenous" hanya dibuat untuk pria.

"Kalau sekarang gaya rambut pria yang saya sajikan masih minim, tahun depan ada banyak. Alasannya, karena kian banyak pria memperhatikan dandanan dan bergaya metroseksual," katanya.

Bahkan, ia mengenalkan, gaya sanggul terbaru "Theatrical". Untuk sanggul, terinspirasi dari banyaknya variasi sanggul khas daerah di Indonesia. Terkait tampilan tren gaya rambut 2012, ia berencana studi antara Mei - Juni 2011.

"Sampai sekarang, `fashion` tidak bisa lepas dari gaya hidup, dan rambut pelengkap dari `fashion`," katanya.

By Sylvia Septiningrum S
Sumber: Antara news
read more... Nippon Lopaa 日本の愛好家: Juni 2011

APARTEMEN BERSEJARAH BUAT PARA KOMIKUS MUDA

Hai Minna… NL punya info menarik nih! Pemerintah Kota Toshima, di Tokyo, berencana nyewain kamar di Apartemen Shiun-sou, yang pernah menjadi tempat tinggal pegarang komik 'Bakabon' Akatsuka Fujio, bagi para komikus muda.

Menurut berita Asahi Shimbun, Selasa (14/06), pemerintah dan masyarakat Kota Toshima, ingin menambah antusias dan semangat kreatifitas anak-anak muda dengan mengajak mereka pindah ke kota ini, melalui proyek Apartemen Shiun-sou.

Shiun-sou, apartemen
yang udah 52 tahun berdiri ini, berada di dekat apartemen kuno Tokiwa-sou, yang menjadi tempat berkumpulnya seniman komik manga terkenal pada tahun 1950-an, kayak Osamu Tezuka (1928-1989), Fujiko F. Fujio (1933-1996), Motoo Abiko dan Fujimoto Hiroshi (1933-1996), dan Ishimori Shotaro (1938-1998). Gila! Minna kenal dong pastinya?

O ya, di apartemen Shiun-sou, yang berlokasi di belakang di kawasan Minami Nagasaki, terdapat dua studio tempat kerja Akatsuka (1935-2008) selama lebih dari setahun.

Se
paruh kamar di apartemen Shiun-sou, yang memiliki harga sewa 40 ribu yen per bulan, bakal dibayar pihak penyelenggara proyek, dan diharapkan dapat menjadi "Tokiwa-sou Kedua" bagi para komikus muda untuk mencapai cita-citanya.

Kamar  di apartemen Shiun-sou, yang menjadi tempat kerja Akatsuka, memiliki luas 4,5 ukuran tatami atau sekitar 7 meter persegi.
Itu belum seberapa, Minna. Sekarang kamar itu  udah diperluas hingga menjadi 6 sampai 8,5 kali ukuran tatami, serta dilengkapi toilet dan dapur.

Sedangkan, tembok yang terbuat dari tanah liat dan pilar kayu yang sudah tua, masih tetap dijaga untuk mempertahankan suasana jaman dulu.

Salah
satu penggemar komik manga bernama Koide Mikio (53 tahun), yang memiliki ide untuk membuat proyek ini, menyatakan, "Saya ingin mengembalikan komunitas pecinta komik manga di kota ini, dimana para komikus muda bekerja keras dan mencoba belajar dari orang lain."

NL dapet bocoran rahasia nih, buat Minna yang mau tinggal di Apartemen Shiun-sou, syaratnya yakni penulis komik manga pria yang berusia 20 tahunan keatasi, mengirimkan hasil karya, dan mengikuti wawancara. Sore o yatte mimashou!

by Ninis Chairunnisa

source : (http://blog.goo.ne.jp/tokiwaso-street/) (II/AN)
read more... Nippon Lopaa 日本の愛好家: Juni 2011

DEMONSTRAN JEPANG PROTES PENGGUNAAN ENERGI NUKLIR


Hot info nih Minna, Warga Jepang menggelar aksi demonstrasi di Tokyo dalam rangka memprotes penggunaan energi nuklir. Demo itu dilakukan oleh ribuan orang yang berkumpul di taman yang dekat dengan ikon kota itu, Tokyo Tower.
Selama aksi, para demonstran neriakkin slogan-slogan antinuklir. Massa juga bawa banner-banner aneka warna dengan tulisan seperti "Segera hentikan semua penggunaan tenaga nuklir dan tutup pembangkit nuklir." Aksi protes kayak begini juga digelar di beberapa tempat lain di Tokyo. Begitulah yang NL dapet dari News.com.au, Sabtu (11/6/2011).
Demo tersebut digelar bertepatan dengan tiga bulan pasca bencana gempa bumi dan tsunami yang menewaskan puluhan ribu orang dan memicu krisis nuklir. Gempa yang mengguncang Jepang pada Maret itu menimbulkan tsunami dahsyat yang menyebabkan kerusakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima dan memicu keadaan darurat nuklir.
Krisis nuklir itu menyebabkan lebih dari 80 ribu warga dievakuasi dari rumah-rumah mereka di sekitar PLTN Fukushima. Krisis itu juga udah memicu kembali perdebatan nasional tentang penggunaan tenaga nuklir di Jepang. Bahkan, beberapa PLTN di negeri Sakura itu telah ditutup sementara. Jadi, Minna kayaknya perlu demo juga deh ke Presiden Indonesia buat nahan rencana PLTN di Indonesia.

by Azuki-Yusi Adistya/net

read more... Nippon Lopaa 日本の愛好家: Juni 2011

NISHIKAI HADIRI GELAR JEPANG UI


Minna, Nishikai, kelompok pecinta Jepang Untirta bakal hadir di acara gelar Jepang UI yang diselenggarakan Jumat-Mingu (24-26/6) lho. NL dapet info kalau sebanyak 22 anggota Nishikai akan berangkat pada Sabtu (25/6). Di hari itu, mereka akan menghadiri berbagai acara yang sudah disiapin oleh panitia kayak  band audisi, covering dance, cosplay, eisa Okinawa, Jakarta taiko club, bond odori, hanabi, yosakaoi hyakka ryouran.
Nishikai  bakal berangkat dari kampus Untirta, Serang  jam 08.00 Wib menggunakan kendaraan kampus. Kordinator keberangkatan kegiatan tersebut, Lia Nome bilang, kehadiran Nishikan di Gelar Jepang UI adalah sebagai acara tahunan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan ke-Jepangan di berbagai kampus. Wow, minna mesti ikutan nih!
“Hal ini sebagai ajang pengalaman  bagi para anggota Nishikai yang ingin lebih mengetahui tentang budaya Jepang,” ujar Nome.
“Karena dalam Gelar Jepang di UI tidak hanya diisi dengan berbagai lomba, melainkan terdapat beberapa stand yang menjual asesoris Jepang atau hak-hal yang berkaitan dengan budaya Jepang,” lanjut Nome.
Kata Yusuf, salah satu anggota Nishikai, keiikutsertaannya untuk memperkaya pengetahuan tentang dunia Jepang.
“Jepang adalah Negara imipan saya, jadi saya harus tahu dulu seluk beluk tentang Jepang. Kegiatan Gelar Jepang tentu akan bermanfaat sekali bagi saya,” tutup Yusuf.

by Nurzahara Amalia


read more... Nippon Lopaa 日本の愛好家: Juni 2011

Senin, 06 Juni 2011

ADA JEPANG DI FESTIVAL KOMPUTER INDONESIA 2011



Tahun 2011 boleh jadi merupakan tahun yang akan menjadi saksi dari perjalanan event yang berbeda dari biasanya. Tahun ini, Makassar kembali menjadi salah satu kota yang mengadakan Festival Komputer Indonesia (FKI) yang serentak diadakan di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya yang dimulai pada tanggal 08-12 Juni 2011.
Khusus Di Makassar, ada pra event, Road To FKI selama 5 hari berturu-turut yang diadakan di CCC (Celebes Convention Center). Akan ada banyak kegaiatan yang menarik. Seperti Festival Kebudayaan Jepang, Kejurnas Tamiya, Jagoan IT yang bakal diisi sama adik-adik dari berbagai Sekolah Menengah Umum di Makassar, pameran ponsel, event Android oleh komunitas android di Makassar, kegiatan fotografer dan yang paling nggak biasa adalah Gondrong With My Gadget.
Semua kegiatan di pra event pasti menarik, mulai dari Festival Kebudayaan Jepangnya yang akan banyak menampilkan nuansa Jepang, mulai dari makanan, performance dari anak-anak komunitas Jepang seperti nyanyi, trus ada juga parodi, pembacaan puisi, studio foto untuk difoto menggunakan pakaian tradional Jepang (yukata), sampai perlombaan cosplay dan yang tidak ketinggalan pastinya ada lomba menggambar anime manga. Mmmhh, pastinya sih seru mengingat anak-anak komunitas Jepang emang pada kreatif.
 Untuk event yang terakhir (Gondrong With My Gadget) ini, setiap orang yang merasa dirinya berambut gondrong bisa dateng dan foto dengan gadgetnya seunik mungkin, habis itu nanti di ukur deh siapa yang punya rambut paling gondrong, kalo yang nggak gondrong? Tenang, masih ada caranya untuk bisa dapet hadiah juga, kita bisa bawa 5 orang berambut gondrong dan jreeng bisa bawa pulang 1 buah flash disk. Itung-itung lumayanlan, hari gini mana ada yang mau ngasih gratisan khan? Hehe
Masih untuk yang nggak bisa ikutan Gondrong With My Gadget, kita bisa ikutan lomba cover lagu, disini kita bisa rekam gaya lip-sing kita se-narsis, se-gokil dan se-kreatif mungkin, upload ke youtube dan yang paling banyak di vote, itulah pemenangnya… Wew
Yuk ah, ditunggu di Makassar yaaa^^

by Yusi Adistya

read more... Nippon Lopaa 日本の愛好家: Juni 2011

Jumat, 03 Juni 2011

SAMURAI : JEPANG BANGEEET!!

Jika membicarakan Jepang, tak lengkap rasanya jika tak menyinggung mengenai Samurai. Yuuup...salah satu kebudayaan  yang terkenal di Jepang. Sifat- sifat seorang samurai mendarahdaging dalam diri warga Jepang dalam kehidupan sehari- hari mereka. Tapi sebenarnya, bagaimanakah sejarah samurai itu?? Cekibroooot!!

Dalam catatan sejarah militer di Jepang, terdapat data-data yang menjelaskan bahwa pada zaman Nara (710 – 784), pasukan militer Jepang mengikuti model yang ada di Cina dengan memberlakukan wajib militer9 dan dibawah komando langsung Kaisar. Dalam peraturan yang diberlakukan tersebut setiap laki-laki dewasa baik dari kalangan petani maupun bangsawan, kecuali budak, diwajibkan untuk mengikuti dinas militer. Secara materi peraturan ini amat berat, karena para wakil tersebut atau kaum milter harus membekali diri secara materi sehingga banyak yang menyerah dan tidak mematuhi peraturan tersebut. Selain itu pula pada waktu itu kaum petani juga dibebani wajib pajak yang cukup berat sehingga mereka melarikan diri dari kewajiban ini. Pasukan yang kemudian terbentuk dari wajib militer tersebut dikenal dengan sakimori ( 防人 ) yang secara harfiah berarti “pembela”, namun pasukan ini tidak ada hubungannya dengan samurai yang ada pada zaman berikutnya.

Setelah tahun 794, ketika ibu kota dipindahkan dari Nara ke Heian (Kyoto), kaum bangsawan menikmati masa kemakmurannya selama 150 tahun di bawah pemerintahan kaisar. Tetapi, pemerintahan daerah yang dibentuk oleh pemerintah pusat justru menekan para penduduk yang mayoritas adalah petani. Pajak yang sangat berat menimbulkan pemberontakan di daerah-daerah, dan mengharuskan petani kecil untuk bergabung dengan tuan tanah yang memiliki pengaruh agar mendapatkan pemasukan yang lebih besar. Dikarenakan keadaan negara yang tidak aman, penjarahan terhadap tuan tanah pun terjadi baik di daerah dan di ibu kota yang memaksa para pemilik shoen (tanah milik pribadi) mempersenjatai keluarga dan para petaninya. Kondisi ini yang kemudian melahirkan kelas militer yang dikenal dengan samurai.

Kelompok toryo (panglima perang) di bawah pimpinan keluarga Taira dan Minamoto muncul sebagai pemenang di Jepang bagian Barat dan Timur, tetapi mereka saling memperebutkan kekuasaan. Pemerintah pusat, dalam hal ini keluarga Fujiwara, tidak mampu mengatasi polarisasi ini, yang mengakibatkan berakhirnya kekuasaan kaum bangsawan.

Kaisar Gonjo yang dikenal anti-Fujiwara, mengadakan perebutan kekuasaan dan memusatkan kekuasaan politiknya dari dalam o-tera yang dikenal dengan insei seiji. Kaisar Shirakawa,menggantikan kaisar Gonjo akhirnya menjadikan o-tera sebagai markas politiknya. Secara lihai, ia memanfaatkan o-tera sebagai fungsi keagamaan dan fungsi politik.

Tentara pengawal o-tera, souhei (
僧兵 ) pun ia bentuk, termasuk memberi sumbangan tanah (shoen) pada o-tera. Lengkaplah sudah o-tera memenuhi syarat sebagai “negara” di dalam negara. Akibatnya, kelompok kaisar yang anti pemerintahan o-tera mengadakan perlawanan dengan memanfaatkan kelompok Taira dan Minamoto yang sedang bertikai.

Keterlibatan Taira dan Minamoto dalam pertikaian ini berlatar belakang pada kericuhan yang terjadi di istana menyangkut perebutan tahta, antara Fujiwara dan kaisar yang pro maupun kotra terhadap o-tera. Perang antara Minamoto, yang memihak o-tera melawan Taira, yang memihak istana, muncul dalam dua pertempuran besar yakni Perang Hogen (1156) dan Perang Heiji (1159).
Peperangan akhirnya dimenangkan oleh Taira yang menandai perubahan besar dalam struktur kekuasaan politik. Untuk pertama kalinya, kaum samurai muncul sebagai kekuatan politik di istana.

Taira pun mengangkat dirinya sebagai kuge (
公家 - bangsawan kerajaan), sekaligus memperkokoh posisi samurai-nya. Sebagian besar keluarganya diberi jabatan penting dan dinobatkan sebagai bangsawan.

Keangkuhan keluarga Taira akhirnya melahirkan konspirasi politik tingkat tinggi antara keluarga Minamoto (yang mendapat dukungan dari kaum bangsawan) dengan kaisar Shirakawa, yang pada akhirnya mengantarkan keluarga Minamoto mendirikan pemerintahan militer pertama di Kamakura (Kamakura Bakufu; 1192 – 1333).

Ketika Minamoto Yoritomo wafat pada tahun 1199, kekuasaan diambil alih oleh keluarga Hojo yang merupakan pengikut Taira. Pada masa kepemimpinan keluarga Hojo (1199 -1336), ajaran Zen masuk dan berkembang di kalangan samurai. Para samurai mengekspresikan Zen sebagai falsafah dan tuntunan hidup mereka.

Pada tahun 1274, bangsa Mongol datang menyerang Jepang. Para samurai yang tidak terbiasa berperang secara berkelompok dengan susah payah dapat mengantisipasi serangan bangsa Mongol tersebut. Untuk mengantisipasi serangan bangsa Mongol yang kedua (tahun 1281), para samurai mendirikan tembok pertahanan di teluk Hakata (pantai pendaratan bangsa mongol) dan mengadopsi taktik serangan malam. Secara menyeluruh, taktik berperang para samurai tidak mampu memberikan kehancuran yang berarti bagi tentara Mongol, yang menggunakan taktik pengepungan besar-besaran, gerak cepat, dan penggunaan senjata baru (dengan menggunakan mesiu). Pada akhirnya, angin topanlah yang menghancurkan armada Mongol, dan mencegah bangsa Mongol untuk menduduki Jepang. Orang Jepang menyebut angin ini kamikaze (angin dewa).

Dua hal yang diperoleh dari penyerbuan bangsa Mongol adalah pentingnya mobilisasi pasukan infantri secara besar-besaran, dan kelemahan dari kavaleri busur panah dalam menghadapi penyerang. Sebagai akibatnya, lambat laun samurai menggantikan busur-panah dengan “pedang” sebagai senjata utama samurai. Pada awal abad ke-14, pedang dan tombak menjadi senjata utama di kalangan panglima perang.

Pada zaman Muromachi (1392 – 1573), diwarnai dengan terpecahnya istana Kyoto menjadi dua, yakni Istana Utara di Kyoto dan Istana Selatan di Nara. Selama 60 tahun terjadi perselisihan sengit antara Istana Utara melawan Istana Selatan (nambokuchō tairitsu).

Pertentangan ini memberikan dampak terhadap semakin kuatnya posisi kaum petani dan tuan tanah daerah (
 shugo daimyō) dan semakin lemahnya shogun Ashikaga di pemerintahan pusat. Pada masa ini, Ashikaga tidak dapat mengontrol para daimyō daerah. Mereka saling memperkuat posisi dan kekuasaannya di wilayah masing-masing.

Setiap Han13 seolah terikat dalam sebuah negara-negara kecil yang saling mengancam. Kondisi ini melahirkan krisis panjang dalam bentuk perang antar tuan tanah daerah atau sengoku jidai (1568 – 1600). Tetapi krisis panjang ini sesungguhnya merupakan penyaringan atau kristalisasi tokoh pemersatu nasional, yakni tokoh yang mampu menundukkan tuan-tuan tanah daerah, sekaligus menyatukan Jepang sebagai “negara nasional” di bawah satu pemerintahan pusat yang kuat. Tokoh tersebut adalah Jenderal Oda Nobunaga dan Toyotomi Hideyoshi.

Oda Nobunaga, seorang keturunan daimyo dari wilayah Owari dan seorang ahli strategi militer, mulai menghancurkan musuh-musuhnya dengan cara menguasai wilayah Kinai, yaitu Osaka sebagai pusat perniagaan, Kobe sebagai pintu gerbang perdagangan dengan negara luar, Nara yang merupakan “lumbung padi”, dan Kyoto yang merupakan pusat pemerintahan Bakufu Muromachi dan istana kaisar.

Strategi terpenting yang dijalankannya adalah Oda Nobunaga dengan melibatkan agama untuk mencapai ambisinya. Pedagang portugis yang membawa agama Kristen, diberi keleluasaan untuk menyebarkan agama itu di seluruh Jepang. Tujuan strategis Oda dalam hal ini adalah agar ia secara leluasa dapat memperoleh senjata api yang diperjualbelikan dalam kapal-kapal dagang Portugis, sekaligus memonopoli perdagangan dengan pihak asing. Dengan memiliki senjata api (yang paling canggih pada masa itu), Oda akan dapat menundukkan musuh-musuhnya lebih cepat dan mempertahankan wilayah yang telah dikuasainya serta membentuk pemerintahan pusat yang kokoh.

Oda Nobubunaga membangun benteng Azuchi Momoyama pada tahun 1573 setelah berhasil menjatuhkan Bakufu Muromachi. Strategi Oda dengan melindungi agama Kristen mendatangkan sakit hati bagi pemeluk agama Budha. Pada akhirnya, ia dibunuh oleh pengikutnya sendiri, Akechi Mitsuhide, seorang penganut agama Budha yang fanatik, pada tahun 1582 di Honnoji, sebelum ia berhasil menyatukan seluruh Jepang.

Toyotomi Hideyoshi, yang merupakan pengikut setia Oda, melanjutkan penyatuan Jepang, dan tugasnya ini dituntaskan pada tahun 1590 dengan menaklukkan keluarga Hojo di Odawara dan keluarga Shimaru di Kyushu tiga tahun sebelumnya.

Terdapat dua peraturan penting yang dikeluarkan Toyotomi : taiko kenchi (peraturan kepemilikan tanah) dan katana garirei (peraturan perlucutan pedang) bagi para petani. Kedua peraturan ini secara strategis bermaksud “mengontrol” kekayaan para tuan tanah dan mengontrol para petani agar tidak melakukan perlawanan atau pemberontakan bersenjata.

Keberhasilan Toyotomi menaklukkan seluruh tuan tanah mendatangkan masalah tersendiri. Semangat menang perang dengan energi pasukan yang tidak tersalurkan mendatangkan ancaman internal yang menjurus kepada disintegrasi bagi keluarga militer yang tidak puas atas kemenangan Toyotomi. Dalam hal inilah Toyotomi menyalurkan kekuatan dahsyat tersebut untuk menyerang Korea pada tahun 1592 dan 1597. Sayang serangan ini gagal dan Toyotomi wafat pada tahun 1598, menandakan awal kehancuran bakufu Muromachi.

Kecenderungan terdapat perilaku bawahan terhadap atasan yang dikenal dengan istilah gekokujō ini telah muncul tatkala Toyotomi menyerang Korea. Ketika itu, Tokugawa Ieyasu mulai memperkuat posisinya di Jepang bagian timur, khususnya di Edo (Tokyo). Kemelut ini menyulut perang besar antara kelompok-kelompok daimyo yang memihak Toyotomi melawan daimyo yang memihak Tokugawa di medan perang Sekigahara pada tahun 1600. Kemenangan berada di pihak Tokugawa di susul dengan didirikannya bakufu Edo pada tahun 1603.
Lambang beberapa Samurai Jepang

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgON1YcDf2VVCanLZ_RksNoalMb8bQSkLnPiycSyGxEhRAm1gR1XF_1eK-F9DJkKXMevl45UxpUMROw03JP4EBEfFewLiseVh5s8RfSP-pEvcVgvHEPFttHpKpmtD3VW1jwNWSSnqUI3mw/s320/Lambang+Akechi+Mitsuhide.jpeg
Akechi Mitsuhide, penguasa Provinsi Tamba
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj624L3_0fEja1cGVrl2sn7N8q8nBbJTPDQwPA_bit7X2dW7D5ieb9g354Mca_VH5xtpEL9Xy-oEar_HQbyxqPlFwSub42GrWNEC5xNlHvr-ky-5Lp6rnF2ppen7wKkiO6Urrv4kmZLPJE/s320/Lambang+Asai+Nagamasa.jpeg
Asai Nagamasa, penguasa Provinsi Omi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLx7Ma3cAbkja44k4TVrJDWCrGZ4lBTqEltcVQQC9rRepasPE1r2tq1pq-KCG9QKPPjcRBPRaU4pZf6cCsuCokknx8B_L58zCVn2HqoEmmQYm44AEtJlQTSwBKQuRlhFH0k6wjzvirXg4/s320/Lambang+Imagawa+Yoshimoto.jpeg
Imagawa Yoshimoto, penguasa Provinsi Suruga

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQggYT-sloAMpFJzuxnPFlnqCvDXhrvGslDNmVhkiM25BsvfZjE9E06WfPrNnkSMmT08-_MifV32xCEZVa1_D8o3D1hBUe09DCEhgGD8szfM0BfLwSBcyT5pUaz8dKqDyH8Y6mKKAFHfw/s320/Lambang+Mori+Terumoto.jpeg
Mori Terumoto, penguasa Provinsi-provinsi sebelah barat

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3dtQdxPlnjWRCfb-LrWHQytUOXFwZM79uduQnE8iNB3h_LLuWGMro36RaoWHqApwgzIA6qP1_w0MFlKesbH3UGbbEsM7FFs2ONQIRlP9k6nwkraeHESRlBvyACKR-r_xCYEMD-JOxit8/s320/Lambang+Oda+Nobunaga.jpeg
Oda Nobunaga, Penguasa Provinsi Owari

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfDYIxyXZsyJqXjB9GtKpVHbdPiuT-8KWwL_L54896wlhwywSjNQunE9b7HZqqH_hYebdmYrZJ6eDus6Uhfn1bXDsFuuOqOqXvCFco8Ngc_CatWuigiwhtJG-aMEx5yxZGbQaRIOTHp6s/s320/Lambang+Saito+Dosan.jpeg
Saito Dosan, penguasa Provinsi Mino

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsoEoYvSkXvhO4h-myNygvnvMPlCJJgcFyppLghHhj8dlYn6HqMq_bAb-k1kXBvfg6HZBbU7z6xAPZ0fhui7tZv5z6sljbYs6-a46Z9wwON85U0z_EY6pBSF8S6DR6ejXNRNAAeFLcOqc/s320/Lambang+Shibata+Katsuie.jpeg
Shibata Katsuie, penguasa Provinsi Echizen
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3SxjSFZZ6CivPI3RYDl-hMjk7GMf5pd6_pSYmTMYX6yJBaCY1HGOirvM0SFSFva9SCxkCxex1R5Jvst6p_JiJC1mk0H7lfY6qFY0rI7Y-KClQIPp0OF6rJlYCTkz7ioaQl0PyQulJ4AI/s320/Lambang+Takeda+Shingen.jpeg
Takeda Shingen, penguasa Provinsi Kai

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcy028H3gZYg6uiK_4RmfRKkmLnx94LqZYOctgC9BmYKB4ZEvaJPOPQEuARI5jrxML6gu3paZq6BysGIrTSGLzEdJZERsZXsoznjIOmYzVrBvQ4s4sWuvl-fsoUuE6RPTZ7veZ3A0BQng/s320/Lambang+Tokugawa+Ieyasu.jpeg
Tokugawa Ieyasu, penguasa Provinsi Mikawa

Next time, kita akan bahas sisi lain dari Samurai,,

by Ninis Chan


read more... Nippon Lopaa 日本の愛好家: Juni 2011